Rhinoceros sondaicus. Saat ini, populasi Badak Jawa adalah sekitar tidak lebih dari lima puluh di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) (Sumber Gambar: http://www.ujung-kulon.com/2017/02/taman-nasional-ujung-kulon.html)
Oleh
Y. Setiyo Hadi
Pusaka atau
Warisan Alam, yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Natural Heritage,
mengacu pada keberadaan dari berbagai keragaman hayati (biodiversity). Keberadaan
dari keragaman hayati sebagai warisan alam meliputi flora, fauna dan
ekosisemtem yang di dalamnya juga meliputi struktur dan formasi geologi di
dalam lingkungan alam.
Natural
Heritage, sebagai suatu istilah dalam konteks di Amerika Serikat, dipopulerkan
oleh Jimmy Carter tatkala sebagai Gubernur Georgia dengan membentuk Georgia
Heritage Trust. Georgia Heritage ini merupakan suatu badan yang mengurusi
permasalahan warisan alam dan budaya.
Keanekaragaman
haryati, yang dikenal sebagai biodiversity atau biological diversity sebagai
unsur utama dari warisan alam (natural heritage), merupakan semua makhluk hidup
yang ada di bumi ini (tumbuhan, hewan, serta mikroorganisme) yang di dalamnya
terdapat keanekaragaman genetik serta keanekaragaman ekosistem yang
dibentuknya.
Ada tiga
tingkatan utama dalam keberadaan dari keanekaragaman hayati (biodiversity),
yaitu:
1. Keanekaragaman
Spesies
Keanekaragaman
dari semua spesies makhluk hidup di bumi yang juga di dalamnya bakteri serta
protista dan spesies bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan, multiselular).
2. Keanekaragaman
Genetik
Variasi dari
berbagai genetik dalam satu spesies, baik yang terpisah dalam suatu geografis
maupun antar individu dalam satu populasi.
3. Keanekaragaman
Ekosistem
Komunitas
biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem)
masing-masing.
Keanekaragaman
hayati atau biodiversty ini merupakan landasan atau fondasi dari adanya
beraneka ragam jasa ekosistem atau ecosystem service. Adapun bentuk dari jasa
ekosistem ini baik berbentuk barang atau produk maupun berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan bagi perikehidupam makhluk hidup, khususnya umat manusia.
Peningkatan jumlah penduduk di dunia bisa merubah kondisi ekosistem, bahkan
menjadi faktor utama dari kerusakan ekosistem.
Geologi,
berdasarkan asal usul katanya, diambil dari kata dalam bahasa Yunani yang
terdiri dari dua kata, yaitu: geos dan logos. Geos mempunyai arti bumi,
sedangkan logos berarti ilmu. Jadi geologi merupakan ilmu tentang mempelajari
material bumi secara menyeluruh termasuk asal mula, struktu, penyusun kerak
bumi, berbagai proses yang berlangsung mulai awal terbentuknya sehingga menjadi
keadaan bumi saat ini.
Geologi,
sebagai warisan alam, merupakan berbagai material bumi beserta struktur dan
formasi geologi dalam lingkungan alam sebagai sumber pemenuhan kebutuhan hidup
makhluk hidup, terutama manusia.
(Diambil dari berbagai sumber)
Boemi Poeger, 27 Maret 2018.